Jadi perempuan itu serba salah
- Carolina Noge
- Apr 25, 2020
- 1 min read
Updated: May 5
Pilihannya hanyalah menjadi tolol atau menjadi lemah?
Paksaannya, kata demi kata. Tidak pantas. Ingin menangis, ingin marah, ingin teriak.
Ah, tenang. Jangan kalah. Tenang. Hindari, yang sopan. Ingat tata krama, etika. Jangan turunkan harga diri.
Lagi. Masih.
Yang sopan, tambahkan senyum. Meski hati meringis, takut, khawatir. Tenang. Sekian menit rasa sekian jam.
Menyerah juga kan.
Permisi, pulang.
Emosi sudah lenyap. Rasa sudah mati. Yang tersisa hanya yang ada di permukaan. Jika sendiri, pikiran tak berhenti menyakiti.
Perempuan tidak mau membuat gaduh. Drama. Tidak mau disangka lemah, dianggap korban. Karena katanya, perempuan itu harus kuat.
Lagipula, ah, omong kosong. Siapa mau dengar? Siapa mau tanggap? Jangankan yang wajib, orang sekitar juga masa bodo. “Jangan berlebihan. Biasa saja. Memang begitu. Beginilah keadaannya.”
Hahahahaha? Ah. Sudahlah, diam saja. Diam meskipun ada benci.
Dan bertepatan,
Selamat hari kartini.
Comments