Harmoni

Bangsa ini bangsa yang sentimental. Segala apa dihanyutkan dalam deburan perasaan. Perihal-perihal dibahas dalam premis-premis tidak konklusif namun dikaitkan seolah masuk akal. Ketiadaan toleransi akan situasi dan kondisi menumbuhkan egoisme. Salah paham, saling paham, semua seolah soal kalah atau menang.

Hidup harus kompetitif meskipun hidup bukan kompetisi. Tidak ada komite pengurus terorganisir yang memberi penilaian. Berpaculah dengan konsep-konsep yang kamu ciptakan. Edukasi dengan rasionalitas yang melibatkan emosi, atau sebaliknya, dapat membawa keseimbangan jiwa dan hidup yang melegakan.

Begitu saja.